skip to main |
skip to sidebar
SEORANG IBU
Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya…sungguh memalukan.
Ia menjadi juru masak di sekolah, untuk membiayai keluarga. Suatu hari
ketika aku masih SD, ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia lakukan
ini? Aku memandangnya dengan penuh kebencian dan melarikan diri. Keesokan
harinya di sekolah…
“Ibumu hanya punya satu mata?!?!”….eeeeee, jerit seorang temanku.
Aku berharap ibuku lenyap dari muka bumi. Ujarku pada ibu,
“Bu…. Mengapa Ibu tidak punya satu mata lainnya? Kalau Ibu hanya ingin membuatku ditertawakan, lebih baik Ibu mati saja!!!”
Ibuku tidak menyahut. Aku merasa agak tidak enak, tapi pada saat
yang bersamaan, lega rasanya sudah mengungkapkan apa yang ingin sekali
kukatakan selama ini… Mungkin karena Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak
berpikir sama sekali bahwa perasaannya sangat terluka karenaku.
Malam itu..